Hadist keempat belas:
ANJURAN UNTUK BANYAK MEMBACA QUL HUWALLAHU AHAD
Dari Ali bin abi thalib RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“barangsiapa membaca Qul huwallahu ahad sepuluh kali setiap habis solat subuh,
ia tidak ditimpa dosa pada hari itu walaupun setan berusaha keras.”
Surah Qul huwallahu ahad adalah surah makiyah yang terdiri atas empat ayat
lima belas kata dan empat puluh tujuh huruf.
Diriwayatkan dari anas bin malik RA. Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda
“Barangsiapa membaca Qul huwallahu ahad sekali, seakan ia membaca sepertiga
Al-Qur’an , barangsiapa membacanya dua kali seakan ia membaca dua pertiga
Al-Qur’an, barangsiapa membacanya tiga kali seakan ia membacanya seluruh
Al-Qur’an dan barangsiapa membacanya sebelas kali, Allah SWT. Mendirikan
baginya sebuah rumah disurga dari yaqut merah.”
Adapun sebab turunnya surah ini adalah seperti yang dikatakan oleh ubay bin
ka’ab, jabir bin abdillah, abal aliyah, asy sya’bi dan ikrimah semoga Allah
SWT. Meridhoi mereka semua, bahwa pemuka-pemuka kaum kafir Qurais sepert Amir
bin thufail dan zaid bin qais serta lainnya hadir dan berkata, “hai Muhammad,
ceritakanlah tentang Tuhanmu kepada kami, apakah terbuat dari emas, perak, besi
atau tembaga, sesungguhnya tuhan-tuhan kami terbuat dari bahan-bahan itu.”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku adalah Rasul Allah, sesungguhnya Allah
tidak menyerupai sesuatu dan tidaklah aku mengatakan sesuatu tentang Zat-Nya
dari hawa nafsuku.”
Maka Allah SWT. Menurunkan surah berikut:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ
الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
﴿٤﴾
Qul huwa allaahu ahad(un), allaahu alshshamad(u), lam
yalid walam yuulad(u), walam yakullahu kufuwan ahad(un).
Translate:
1). Say : He is Allah , the One!
2). Allah , the eternally Besought of all!
3). He begetteth not nor was begotten
4). And there is none comparable unto Him
Artinya:
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
(Terjemah Mawa’idhul ushfuriyah hal. 45)