Selasa, 18 November 2014

AL ASHR




Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-‘Ashr (Masa)
Surah Makkiyyah; Surah ke 103: 3 ayat
Mereka menyebutkan bahwa ‘Amr bin al-‘Ash pernah diutus untuk menemui Musailamah al-Kadzdzab. Hal itu berlangsung setelah pengutusan Rasulullah saw. Dan sebelum dia (‘Amr bin al-‘Ash) masuk Islam. Musailamah al-Kadzab bertanya kepada ‘Amr bin al-‘Ash, “Apa yang telah diturunkan kepada sahabatmu ini (Rasulullah) selama ini?” Dia menjawab, “Telah diturunkan kepadanya satu surat ringkas namun sangat padat.” Dia bertanya, “Surat apa itu?” Dia (‘Amr) menjawab: “Wal ‘ashr….[hingga akhir surah]…(“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)
Kemudian Musailamah berfikir sejenak, setelah itu ia berkata: “Dan telah diturunkan pula hall serupa kepadaku.” Kemudian ‘Amr bertanya kepadanya, “Apa itu?” Musailamah menjawab: “Yaa wabriyaa wabr. Wa innamaa anta uzduunani wa shadr. Wa saa-iruka hafr naqr (hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnya kamu memiliki dia telinga dan satu dada. Dan semua jenismu suka membuat galian dan lubang)”. Kemudian dia bertanya: “Bagaimana menurut pendapatmu hai ‘Amr?” maka ‘Amr berkata kepadanya, “Demi Allah, aku tahu bahwa engkau telah berdusta.”
Wabr adalah binatang sejenis kucing, yang anggota badannya yang paling besar adalah keduua telinga dan dadanya, sedangkan anggota tubuh lainnya kurang bagus. Dengan halusinasi itu, Musailamah al-Kadzdzab bermaksud menyusun kalimat yang bertentangan dengan apa yang disampaikan al-Qur’an. Namun demikian, hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh seorang penyembah berhala pada saat itu.
Imam Syafi’I mengatakan: “Seandainya manusia mencermati surat ini (al-‘Ashr) secara seksama, niscaya surat ini akan mencukupi mereka.”
 “1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)
Al-‘Ashr berarti masa yang di dalamnya berbagai aktifitas  anak cucu Adam berlangsung, baik dalam wujud kebaikan maupun keburukan. Imam Malik meriwayatkan  dari Zaid bin Aslam: “Kata al-‘Ashr berarti shalat ‘Ashar.” Dan yang populer adalah pendapat pertama.
Dengan demikian, Allah Ta’ala telah bersumpah dengan masa tersebut bahwa manusia itu dalam kerugian, yakni benar-benar merugi dan binasa. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shaalihaat (“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih”). Dengan demikian Allah memberikan pengecualian  dari kerugian itu bagi orang-orang yang beriman dengan hati mereka dan mengerjakan amal shalih   melalui anggota tubuhnya. Wa tawaa shaubil haqqi (“Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran”) yaitu mewujudkan semua bentuk ketaatan  dan meninggalkan semua yang diharamkan. Wa tawaa shaubish shabr (“Dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”) yakni bersabar atas segala macam cobaan, takdir, serta  gangguan yang dilancarkan kepada orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Selasa, 11 November 2014

BERDOA PADA ALLAH SWT.

 TERUSLAH BERDOA



وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Rabb kalian (Allah) berfirman, ‘Mintalah kepada-Ku, niscaya aku memberi ijabah kepada kalian. Sesungguhnya, orang-orang yang bersikap sombong dalam beribadah (maksudnya: tidak mau berdoa) kepadaku, mereka akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina.'” (Q.S. Ghafir:60)
Satu prinsip penting yang harus kita pegang, bahwa semua firman Allah adalah benar, janji Allah benar, dan Dia tidak akan menyelisihi janji-Nya. Kita harus yakini hal itu, apa pun keadaannya. Selanjutnya, terkait janji Allah pada ayat di atas dan realita yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, para ulama telah memberikan jawaban:
Pada ayat di atas, Allah berjanji kepada orang yang berdoa dengan ijabah atau istijabah, bukan dengan i’tha. Perlu dibedakan antara istijabah (استجابة) atau ijabah (إجابة) dengan i’tha (إعطاء). Padanan kata “ijabah” atau “istijabah” yang lebih tepat dalam bahasa kita bukan ‘memberi’ atau ‘mewujudkan sesuai dengan sesuatu yang diinginkan’, namun lebih umum dari itu. Kata “merespon” merupakan padanan yang lebih tepat untuk menerjemahkan dua kata tersebut. Yang kita pahami dari kata “merespon”, tidak selalu dalam bentuk memberikan seseuatu yang diinginkan. Sebatas memberikan perhatian yang baik, sudah bisa dinamakan “merespon”.
Terkait makna di atas, terkadang, Allah telah memberikan ijabah untuk doa kita, namun kita tidak tahu hakekat dan bentuk ijabah tersebut. Karena “respon baik” terhadap doa bentuknya bermacam-macam. Disebutkan dalam hadis, dari Abu Said radhiallahu ‘anhu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيها مأثم و لا قطيعة رحم إلا أعطاه إحدى ثلاث : إما أن يستجيب له دعوته أو يصرف عنه من السوء مثلها أو يدخر له من الأجر مثلها
“Tidaklah seorang muslim yang berdoa, dan doanya tidak berisi perbuatan dosa atau memutus silaturahim, kecuali Allah akan memberikan salah satu di antara tiga balasan: (1) Allah kabulkan doanya, (2) Allah hindarkan dirinya dari musibah yang senilai dengan isi doanya, dan (3) Allah simpan dalam bentuk pahala untuknya di akhirat.” (H.R. Ahmad, Turmudzi, dan Hakim; dinilai sahih oleh Musthafa Al-Adawi)
Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud “doa” di atas adalah ‘ibadah’. Allah berjanji untuk mengabulkan ibadah hamba-Nya dengan memberikan pahala dari setiap ibadah yang diterima.
Jika kita perhatikan, sesungguhnya janji yang Allah berikan adalah janji bersyarat. Artinya, hanya doa-doa yang memenuhi syarat yang akan dikabulkan oleh Allah. Selain itu, bisa jadi, Allah tidak mengabulkannya.

 


Jumat, 07 November 2014

ETIKA ORANG BERIMAN

Hadits Arbain ke 15: Etika Orang Beriman

Al-Wafi; Imam Nawawi; DR.Musthafa Dieb al-Bugha
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangga. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamu.” (HR Bukhari dan Muslim)



7. Cara berbuat baik kepada tetangga.
1. Membantu kebutuhannya
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Umar ra. berkata: “Jangan sampai seorang mukmin kenyang sedang tetangganya kelaparan.”
Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidur dalam keadaan kenyang sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia mengetahui.”
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Dzar ra. bahwa Rasulullah saw. pernah berpesan kepadanya, “Jika kamu memasak masakan yang berkuah, maka banyakkanlah airnya. Lalu berilah mereka bagian.”

Kamis, 06 November 2014

ISOMERS ALDEHID dan KETON C4H8O


ISOMERS ALDEHID dan KETON C4H8O

ISOMERS ALDEHID dan KETON C4H8O

Aldehid:
Butanal
2 Metyil propanal

keton:
2-Butanon



                               


Minggu, 02 November 2014

YA NABI SALAM ALAIKA


YA NABI SALAM ALAIKA

by : MAHER ZAIN

Anta noorol lahy fajran
Jeita baadal osry yosran
Rabbona aalaka kadran
Ya imam al anbeya’ee

[Translation:]
You are the light of Allah at dawn
You came after the hardship as convenience
Our Allah raised up your position
Oh Imam (Leader) of the Prophets

Anta fel wejdany hayyon
Anta lel aynayny dayyon
Anta endal hawdy reyyon
Anta haden wa safeyyon
Ya habeeby ya muhammad

[Translation:]
You are alive in sentiment
You are the light of eyes
You are the irrigation at the Hawd (basin)
You are the absolutely pure guide
My beloved Muhammad

Ya nabi salam alaika
Ya rassool salam alayka
Ya habeeb salam alayka
Salawatol lah alayka

[Translation:]
Oh Prophet, peace be upon you
Oh Messenger, peace be
Oh beloved, peace be
The prayers of Allah be

Yartawee bel hobby kalby
Hobby khayry rosly rabby
Man behee absarto darby
Ya shafee’ee ya rassool allah

[Translation:]
My heart irrigates with love
Whom by him I have seen my path
The love of the best of Messengers of my God
My intercessor, Oh Messenger of Allah

Ayyohal mokhtaro feena
Zadanal hobbo haneena
Jeitana bel khayry deena
Ya khetamal morsaleena
Ya habeeby ya muhammad

[Translation:]
Oh, the chosen out from us
Love boosted up the nostalgia
You came for us with religious peace
Oh, final Messenger
My beloved Muhammad

Ya nabi salam alayka
Ya rassool salam alayka
Ya habeeb salam alayka
Salawatol lah alayka

[Translation:]
Oh Prophet, peace be upon you
Oh Messenger, peace be
Oh beloved, peace be
The prayers of Allah be

SHOLATULLAH


SHOLATULLAH

Shalatullah salamullah 'alaika ya ajmal kholqillah (2x)

Asubhubada minthal atihi wallailudaja miwafaratihi (2x)
faqannusula qadlawwa'ala, qadlawwa'ala wahadza subulambidzilalatihi
ya salamullahi'ala habibana ya shalatullah

Shalatullah salamullah 'alaika ya ajmal kholqillah (2x)

Kanzul karami mawlanniami haadzil umami bisyari'atihi (2x)
azkannasabi a'lalhasabi, a'lalhasabi kullan arabi fiihidmatihi
ya salamullahi 'alahabibana ya shalatullah

Shalatullah salamullah 'alaika ya ajmal kholqillah (2x)

Sya'tisy syajaaru nadqal hajaru syuqqal qamaru bi isyaratihi (2x)
jibri lu'ata lailal isra'i, lailal isra'i warabbud'a hulii hadrati
ya salamullahi'ala habibana ya shalatullah